Posts

Timbang Rasa Penting Dalam Mendidik

Timbang Rasa Penting Dalam Mendidik Oleh; Marjohan, M.Pd Guru SMAN 3 Batusangkar Sebahagian orang mungkin sudah lama tidak mendengar kata kata “timbang rasa” lagi. Seharusnya kata-kata ini masih diucapkan oleh teman-teman, anak-anak muda dan malah juga generasi tua sebagai tanda bahwa mereka masih peduli dengan “bertimbang rasa” dalam menjaga kualitas kounikasi. Kalau dulu orang tua sering berpesan, member pituah, pada anak-anak mereka “Anak ku…jagalah perasaan orang apabila kamu bergaul, mengangalah dulu sebelum berbicara”. Hingga suatu hari ternyata penulis masih menemukan kata-kata “timbang rasa’ tertera sebagai merek sebuah home industry di kawasan kota Payakumbuh. Timbang rasa berarti menimbang perasaan orang dalam berkomunikasai. Timbang rasa sangat penting, karena ia adalah bumbu yang membuat pergaulan dan komunikasi terasa enak. Orang yang punya timbang rasa dalam berkomunikasi jadi menarik dan pergaulannya sangat disenangi. Timbang rasa , ka

Pendaftaran Kursus Komputer dan Bahasa Inggris

Efektifitas seseorang dimulai dari keahliaannya dalam meng-implementasikan keilmuannya diri dalam segala bidang, kami sebagai sebuah lembaga kursus memberikan sarana untuk hal yang demikian. Mari bergabung bersama kami memulai hari dengan memaksimalkan kemampuan anda. Pendaftaran dimulai tanggal 15 s/d 30 Juli 2010, dari jam 14.00 s/d 22.00 Tempat, jl. manek roo lr. nangka 1 no. 25c meulaboh Kami membuka kelas Bahasa Inggris "Happy fun (anak-anak), Intermediate (tingkat menengah), & Upper Intermediate (tingkat atas)" dan Komputer (paket Perkantoran). buruaaaaaaaaaaaaaann daftarkan diri anda segera, pendaftaran terbatas loo.....!!!! Untuk info lebih lanjut hubungi Agus Salim, S.Pd.I  (08126947791) T. Mardani             (085260528688)

Bagaimana Orang Bisa Menemukan "Facebook"

Bagaimana Orang Bisa Menemukan "Facebook" Oleh: Marjohan, M.Pd Guru SMAN 3 Batusangkar Ternyata kaum remaja sekarang lebih akrab dengan dunia maya dari pada dengan dunia nyata. Dapat dipastikan bahwa mereka kurang begitu mengenal kosa kata tentang benda-benda di sekitar mereka. Apakah mereka masih mengenal tanaman atau benda seperti “bunga ocor bebek, lumut, eceng gondok, putri malu, lumut banto, lintah, keong mas, berudu, kepik (lady bird), pakis, dan lain-lain”. Apa lagi bagi mereka yang berdomisili di daerah urban dan orang tua mereka jarang mengajak mereka untuk menjelajah di alam terbuka, ke sawah, kebun atau ke hutan. Karena fasilitas internet yang berlimpah- ada di mana-mana- lewat warnet dan cafenet, lewat penggunaan phonecell dan modem pribadi yang diselipkan pada CPU atau Laptop agar dapat mengakes internet maka bermunculan kosa kata baru yang kemungkinan nenek mereka tidak kenal. Sekali lagi bahwa remaja sekarang sangat akrab dengan internet, sehingga mereka

Menjadi Penulis Kreatif Melalui Blogger

Menjadi Penulis Kreatif Melalui Blogger Oleh: Marjohan, M.Pd Guru SMAN 3 Batusangkar marjohanusman@yahoo.com Posisi seseorang menjadi penulis, apalagi berkaliber propinsi, nasional atau berkaliber dunia, adalah cukup mulia. Lewat tulisannya, penulis bisa mengubah pola fikiran seseorang menjadi lebih berbudaya. Seorang penulis juga berjasa karena bisa memperkenalkan opininya, dirinya dan daerahnya kepada pembacanya di berbagai tempat. Pada zaman setelah kemerdekaan Indonesia, orang-orang di Negara tetangga bisa jadi mengenal daerah Minang, Danau Maninjau atau kota Padang melalui karya sastra Buya Hamka. Menjadi penulis mempunyai arti tersendiri. Walau penulis sudah lama meninggal namun nama dan karyanya bisa selalu dikenang, misal seperti William Shakespeare dan Khalil Gibran, mereka telah lama tiada namun karya sastranya tetap menjadi kupasan orang di berbagai tempat di dunia. Selanjutnya bahwa profesi menulis tidaklah menjadi dominasi kaum pria, wanita pun bisa menjadi penulis

Menghidupkan Cita-cita Menjadi Pengusaha Kembali

Menghidupkan Cita-cita Menjadi Pengusaha Kembali Oleh: Marjohan M.Pd Guru SMAN 3 Batusangkar Orang Minang (di daerah lain disebut dengan orang Padang) sejak dahulu dikenal sebagai suku bangsa yang gemar merantau. Mereka meninggalkan sanak dan saudara serta sawah dan ladang, Fenomena merantau telah membuat kampung halaman menjadi sepi, rumah-rumah menjadi kosong, sebagian hanya dihuni oleh orang-orang tua saja. Motivasi merantau adalah untuk memperbaiki taraf hidup. Dan memang terbukti bahwa mereka yang hidup di rantau, setelah memutar kincir-kincir (mengolah fikiran) dan menambah semangat kerja (endeavour) bisa hidup lebih sukses daripada mereka yang tinggal di kampung. Merantau karena melanjutkan pendidikan sudah menjadi hal yang lazim. Suku bangsa lain juga demikian. Namun merantau untuk mengubah nasib, dari susah menjadi sukses, patut diteladani oleh orang-orang dan generasi lain. Umumnya orang-orang dulu melirik profesi berdagang agar bisa mengubah nasib mereka, Malah juga ba

Menjemput Medali Sampai Ke Azerbaijan

Menjemput Medali Sampai Ke Azerbaijan Oleh: Marjohan, M.Pd Guru SMAN 3 Batusangkar marjohanusman@yahoo.com Dalam tahun 2009 Kota Batusangkar sempat menjadi kota yang terkenal di kalangan akademis guru dan pelajar Sumatera Barat. Itu bukan karena di sana ada Istano Pagaruyung atau karena alamnya indah, tetapi karena prestasi yang sempat diukir oleh Elza Firdiyani, pelajar SMP Negeri 5 Batusangkar dalam memperoleh medali IJSO (International Junior Science Olimpide). Elza Hidayati bisa menjadi gadis yang fenomenal, di saat sebagian remaja lain menghabiskan waktu dengan berhura-hura, bermanja-manja, maka Elza melakukan terobosan-bekerja dan belajar dengan bersungguh-sungguh untuk menyonsong masa depan, memajukan diri dan sekaligus memajukan bangsa ini. Elza lahir dari pasangan Laili Syofiaturahmah dan Edi Purwanto, karyawan dari perusahaan Global Mapindo di Pakan Baru. Ia anak pertama. Sebagaimana lazimnya anak pertama, diharapkan menjadi anak teladan buat adik-adiknya. Elza beruntu

Penulis Berjasa Mendidik dan Menghibur Jutaan Anak-Anak

Penulis Berjasa Mendidik dan Menghibur Jutaan Anak-Anak Oleh: Marjohan M.Pd Guru SMAN 3 Batusangkar Jutaan anak-anak di dunia bisa bermimpi dan berbagi cerita tentang tokoh cerita yang telah mereka baca. Jutaan anak-anak di dunia bisa terhibur dan bisa berhenti menangis setelah ibu, ayah , nenek mereka menceritakan tokoh-tokoh hebat yang tidak cengeng dan jutaan anak-anak terdidik, berubah karakter jadi baik, gara-gara tokoh cerita yang mereka kagumi. Itulah berkah karena adanya penulis cerita anak anak yang bisa berjasa mendidik dan mendatangkan kedamaian ke hati mereka. Anak-anak yang gemar dengan sastra (cerita anak-anak) lebih mengenal tokoh cerita daripada penulis cerita tersebut. Mereka lebih mengenal “kisah si kerudung merah dan Cinderella” dari pada penulisnya “Charles Perrault”, lebih mengenal cerita “Pinokio” dari pada penulisnya “Carlo Collodi”, cerita “Putri Salju” dari pada penulisnya “Hans Christian Andersen”, cerita “Harry Porter” dari penulisnya J.K Rowling, atau